Hack-Area.info - Lelang pengadaan barang dan jasa secara elektronik (LPSE) yang merupakan proyek pemerintah pusat dan daerah disusupi hacker. Pelaku menguasai sistem dan membuat peserta lelang kesulitan mengakses situs tersebut.
Kalaupun bisa masuk mengakses, pelaku berinisial MH yang sudah dibekuk Satuan Cyber Crime Bareskrim Polri ini mengubah dokumen peserta lelang.
"Pelaku dapat mengubah dokumen yang telah dimasukan oleh peserta lelang/tender, akibatnya saat dicek oleh panitia akan dinyatakan tidak lengkap," jelas Wadir Tipid Eksus Bareskrim Polri, Kombes Agung Setya, Senin (11/4/2016).
"Karena dihilangkan atau isi dokumen dianggap tidak sesuai karena berbagai sebab yang diciptakan oleh pelaku, maka peserta tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat," tutur Agung.
Dikutip dari DetikNet, MH sendiri telah diringkus oleh Satuan Cyber Crime Dit Tipideksus Bareksrim Polri. MH diduga ikut terlibat dalam kelompok yang meretas sistem pengadaan barang secara elektronik yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah.
"MH usia 44 tahun dan bekerja sebagai wiraswasta/kontraktor, alamat di Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung," jelas Kombes Agung Setya (Wadir Tipid Eksus Bareskrim Polri), Senin (11/4/2016).
MH ditangkap akhir Maret lalu. Dia diduga meretas sistem pengadaan barang, sehingga peserta tender lain kesulitan akses masuk ke sistem. Atau juga apabila peserta yang masuk, akan dihilangkan dokumennya.
"Tersangka telah melakukan pelanggaran Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)," jelas Agung.
MH kini ditahan di Bareksrim Polri. Sedang kelompoknya masih diburu.
"Pasal yang disangkakan menyatakan bahwa setiap orang dilarang menggunakan dan atau mengakses komputer dan atau sistem elektronik dengan cara apapun tanpa hak, untuk memperoleh, mengubah, merusak, atau menghilangkan informasi dalam komputer dan atau sistem elektronik," jelas dia.
"Beberapa LPSE yang sudah diterobos adalah beberapa LPSE Provinsi di Sumatera, Jawa, Maluku serta LPSE kabupaten dan Kota di Sumatera, Banten, DKI dan Sulawesi," jelas Agung.